Sabtu, 11 Juli 2009

Do You Still Love Me When You Hate Me? (FD2)


Do You Still Love Me When You Hate Me?

Dikirim oleh Nahar Ridho Nur.
Apakah engkau masih mau berteman denganku pada saat kamu benci padaku?
Apakah engkau masih mau menyayangiku di saat engkau benci padaku???
...ada satu hadits yang intinya menyatakan bahwa kita tidak diperbolehkan benci lebih dari 3 hari...
Realita hidup kita, ketika seseorang sedang membenci orang lain, orang tersebut cenderung menjauh.. seperti ada perasaan enggan untuk tetap menjalin silaturahmi .... bahkan karena sedemikian bencinya, tidak memberikan kesempatan kepada orang yang dibenci untuk tahu kenapa dia dibenci, sehingga orang tersebut dapat memperbaiki diri.... So, do you still love me when you hate me???
===============

Komentar
========

Ley Genraya berkata : tp klo dah skt hati...kan susah jg y nanya wlo ktmu ja....
-----------------------------------------------------------------------

Dianah Suffy berkata : tp klo dah skt hati...kan susah jg y nanya wlo ktmu ja....
-------------------------------------------------------------------------------

Mafath Fatah berkata : Sulit juga kasih komentar neh....
Tp kl menurut Fath sediri seh ya kita selaraskan z ma tuntutan dan syariat kita yg ada, ya seperti diatas dlm ajaran kita khan g blh mendiamkan lebih dr 3 hri, maka dr itulah kita jga hrs mentaati aturan yg ada (tdk blh membenci balik bahkan memusuhi).
jd intinya kita ttp hrs berteman wlw dlm keadaan apapun terkecuali dia merupakan musuh islam.
---------

Dianah Suffy berkata :Apakah kamu percaya persahabatan itu ada….
Bagaimana persahabatan itu ada…
Sebuah kebutuhan ataukah takdir persahabatan ntu terwujud…….
Kenapa pergi…..
Kenapa mengkhianati….
Tidak cukupkah dg jarak yg semakin jauh….
Kenapa harus melukai…..
Bukankah kamu yg membuatku percaya…..
Atau mungkin kamu sudah lupa dg semua kalimat indah yg pernah terucap….

Kamu pernah mengatakan kita sahabat walau apapun keadaannya. Sahabat, maafkan aku atas semua kekurangan. Maaf aku pernah marah. Mungkin sudah seharusnya aku menerima takdir. Bahwa aku ternyata bukan sahabat. Dan mungkin tidak cukup baik untuk singgah.

Seorang Sahabat bagaikan mata dan tangan.
Disaat mata menangis tangan mengusap.
Disaat tangan terluka mata menangis.

Loh ko bisa melenceng dr topik pembahasan seh…
Mufin Dianah yo tmn2…
------------------------

Indriyana Damayanti berkata : klo sahabat yang ga tau diri n dy emang ngelakuin salah yang fatal buat aqu tu dah ga bisa di anggep sahabat lagi..
buat aqu sahabat itu setia n mau dengerin omongan sahabatnya,klo dy dah jadi pengkhianat tu bukan sahabat namanya...
----------------------------

Mafath Fatah berkata : Ni menurut sdri Yayank Poenya.
dia kasih komen di dinding Pesan.
Menurutnya "mcii,, s'lage mua na mcii baeek2 sajhaaa....."

Dan ni menurut sdri Tisaa Caa Khaerunnisa.
Dia jga kasih komen di dinding Pesan.
Menurutnya "gw mah bakal marah dan bakal tnjukin rasa amarah gw tapi hati gw tetep sayang sm temen gw itu !
krn gw jg orang yg gampang marah, tapi kl gw d ksh pengertian jg ..
gw bakal berusaha maklum dan mavn smua kslhan tmn gw itu !
lalu besokny ya tetap berteman dong .. :)
kan stiap orang gk sempurna dan setiap orang layak berubah !
dgn kesabaran dan tulus ikhlas.. kita pasti bsa nilai asli teman kita sendri".
---------------------------------------------------------------------------

Maya Shahab berkata : hmmm....................
pernah sie sakitin ma temen..
yg bisa dilakuin emang diemin aja dulu temen itu biar dia sadar diri.
tpi orangnya g sadar2 klo dia salah....................gimana coba??
akhirnya sekarang jaga jarak aja ma dia tanpa harus mutus tali persahabatan (~_~).
-------------------------------------------------------------------------------------

Muhammad Miftachurrahman berkata : ehem... eeehheeemm...
muh akan ikut menulis d sini jg akhhh....

menurut muh,
sabagai sahabat kita hendaknya janganlah saling membenci. kenapa?
bila kita saling membenci, lalu untuk apa arti sahabat?
nah..., kita boleh membenci seperti halnya kita jg boleh mencintai.
tapi, kita membenci itu karena ALLOH, bukan krn hawa nafsu kita.

contohnya:
bila sahabat kita tidak mau/malas sholat, nasehati dia bujuk dia dg lemah lembut agar dia mw sholat. nah, yang kita benci bukan orangnya, tapi malasnya.

janganlah kita membenci saudara/sahabat kita atau orang lain sekali pun.
mereka sama seperti kita, bila sekali kita membenci orang.
berarti kita telah bersiap - siap untuk di benci oleh orang lain.
apa kita suka bila kita dibenci? tentu tidak...
nah, mulai sekarang janganlah kita membenci saudara/sahabat kita atau orang lain sekali pun tanpa dilandasi oleh iman dan taqwa kita kpd ALLOH dan Rosululoh saw.
-------------------------------------------------------------------------

Ubay Baequni berkata : Cintailah ia sekedarnya saja [jgn berlebihan], dan Bencilah ia sekedarnya juga [jgn berlebihan pula].
---------------------------

Fabaks Abdullah berkata : Allah SWT mengingatkan dlm al-Quran :

وعسى أن تحبوا شيأ وهو شرّ لكم وعسى أن تكرهوا شيأ وهو خير لكم

mudah2an ini bisa d jadikan INSPIRASI bagi kita & rekan semua d komunitas ini sebagai pijakan kita dalam hal CINTA & BENCI, ..
yupz, .. I luv U all, ........
cahyoooo, ..... and pissssssss dah !!.
------------------------------------

Safin Halid berkata : Rasanya sudah lama kita bergaul dengan cinta. Sewaktu kita masih muda dulu, cinta dipahami dengan sederhana namun provokatif: You are the one that I want to be with, and the one that I can't live without.
Bagi para pe-lakonnya, cinta adalah perpaduan antara perasaan untuk memiliki dan perasaan takut akan kehilangan seseorang yang dicintai. Cinta tipe ini merupakan cinta yang banyak dijual di kisah-kisah roman.

Seiring waktu, kita menyentuh tataran yang lebih tinggi dari cinta. Yakni cinta kepada sesama insan. Merasakan kesulitan yang dialami orang lain dan berusaha memahami sesama adalah perwujudan cinta tipe ini. Slogan pintar-pintar merasa menjadi tonggaknya. Menjaga perasaan rekan dan kerabat, agar tidak terluka akibat sikap dan ucapan kita, adalah upaya untuk merajut cinta.
Implementasi lainnya ialah ikut merasakan susah pada saat saudara kita terluka...dan ikut gembira pada saat saudara kita mendapat nikmat.

Lah, kl menurut pandangan akyu mengenai prihal diatas kayanya, akyu g perlu deh untuk membenci balik, apalagi memusuhia. intinya ya kita harus ttp berteman.
-------------------------------------------------------------------------

Syafiq Amadi berkata : Dengan al-Qur'an, dengan persahabatan, dengan interaksi kehidupan, dengan taujih yang berkesinambungan, dengan qudwah (contoh) yang menempel pada pribadi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan kecintaan yang berlimpah yang lahir dari kelapangan hatinya, dengan perhatian terhadap setiap individu para sahabat hingga seakan-akan mereka adalah orang-orang yang terdekat dengan beliau, dengan amaliyah yang nyata dari nilai-nilai keimanan di tengah-tengah kehidupan sosial jama'ah, dengan seluruh pendekatan inilah, secara simultan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendidik komunitas kecil yang saling terkait dengan tali ukhuwah. Ukhuwah yang mampu menciptakan keajaiban-keajaiban spektakuler serta membangun konstruksi bangunan yang kukuh dan saling terkait, di mana masing-masing sisi memperkuat sisi yang lain...
Betapa tingginya nilai ukhuwah. Dan betapa bodohnya kalau kita menyepelekannya.
Jd intinya : ya kita ttp akan mencintai demi apa yg terlihat dr nilai2 ukhuwah yg sebegitu besar dan tingginya dlm koridor sosial.
---------------------------------

Ayatullah Albiruni berkata : Sejuta impian.
Sejuta harapan.
Kenapa kita musti abaikan.
Selagi masi ada kesempatan membuka diri untuk perbaikan dan kedamayan, kenapa g.....!!!!
Ya teteplah masih mencintainya.
==================================

Catatan SBB.

"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)",
(al-hajj : 34)

"(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka."
(al-hajj : 35).

Hati memiliki kecenderungan, gejolak, anasir, prototip, dan substansi, yang menjadikannya bisa bersifat rabbani sekali waktu, atau syaithani di waktu lain. Agama ini datang untuk mengarahkan hati menuju hakikatnya yang lurus. Apakah hakikat hati yang lurus itu?
Yaitu hati seorang mu'min. Hati seorang mukmin adalah hati yang sensitif dan terbuka. Yakni terbuka untuk menerima sesuatu, jauh dari sifat yang keras.

Dalam hati seorang mukmin terdapat dinamika, sensitivitas, dan perasaan. Ia jauh dari alpa, jauh dari sifat kasar dan membatu, serta jauh dari kecurangan. Hatinya senantiasa peka, sehingga ia senantiasa melakukan koreksi diri atas berbagai dosa yang dilakukan.

Sensitivitas merupakan keharusan hati orang-orang beriman. “Orang-orang yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka.” (Al-Hajj: 35)

Adapun hati orang-orang yang tidak beriman keras membatu. “Maka celakalah orang-orang yang hati mereka telah keras membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata.” (Az-Zumar : 22)

Hati seorang mukmin yang dikehendaki oleh Islam adalah hati yang senantiasa merasakan adanya hubungan dengan Allah Yang Mahatinggi dan Mahabesar. Ia selalu bersama Allah dan tidak pernah berpisah sekejap pun.