Rabu, 15 Juli 2009

DIANTARA HIKMAH MEMBACA AL_QUR"AN. (Berita SBB 1)


Edisi 8/Juli/2009-15/Juli/2009
Dikirim oleh Nanda Muirah.
إن الحمد لله ، نحمده ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ، وسيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ، ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله
والصّلاة والسّلام على محمّد وعلى آل محمّد
اعوذ بالله من الشّيطان الرّجيم
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
صدق الله العظيم

===========

DIANTARA HIKMAH MEMBACA AL_QUR"AN.
===================================
Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di daerah pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan dapurnya.
Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara
apapun semampunya. Suatu hari sang cucunya bertanya, ” Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur‘an seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur’an?
Dengan tenang sang Kakek sambil meletakkan batubara di tungku pemanas berkata , ” Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi dengan air.”
Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa dan berkata, “Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi,” Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakeknya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah bolong , maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.
Sang kakek berkata, ” Aku tidak mau satu ember air, aku hanya mau satu keranjang air. Ayolah, usaha kamu kurang cukup,” maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah. Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, “Lihat Kek, percuma!” Jadi kamu pikir percuma?” Kakek berkata, “Lihatlah keranjangnya” Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam”

“Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, didalam dan diluar dirimu .
=====================

KOMENTAR.
=========
Dianah Suffy
berkata dlm "Pesan Dinding" :
Subhanallah...............
q pengen menjadi kerangjang batu yg sudah usang menjadi bersih sediakala itu.
insyaallah q akan lestarikan membaca qur'an.
doakan tmn2 supaya bisa terealisasi dengan baik dan istikamah. amiiin
thx Nanda Munirah.
-------------------------------
Safin Halid berkata dlm "Pesan Dinding" :
waw....
rupanya ada perobahan baru nih...
bgs bgd tuh..... this excellent.
makasih boat Nanada Munirah yg tlh berbagi i;muanya ma kami.
sekali lg makasih Nanda.....
luv u fren....
--------------------------------
Buku Pengemis berkata dlm "Pesan Dinding" :
Cerita ini seperti .....menambahkan semangat membuka lembaran al quran lagi dan memformat kembali diri kita tapi alangkah baiknya untuk aku pribadi memperlajari alquran dengan memahami ayat dan isinya untuk kita menivestasikan di kehifupan sehari hari .... ' kalau kita hanya membaca trus menutup dan trus berlanjut tanpa memahami makna dari ayat2 alquran t, dan kita menyakini dapat merubah diri kita di dalam maupun di luar ( seperti kalimat terakhir di atas )
Menurut anda apakah bisa kita dapat merubah diri kita ........menjadi lebih baik ...?
------------------------------------------------------------------
Nanda Munirah berkata dlm "Pesan Dinding" :
@Safin + Dianah : thx and amiin ya rabbal'alamiin.
@Buku : ia bener banget tuh apa yg telah dikatakan enti, tp g' ada salahnya untuk anak2 dibawah 9 thn untuk terus membaca wlw hanya membaca.
Kl untuk merobah diri itu bukan urusan kita2 (mutlak hy Allah swt yg tau), namun kita hanyalah wajib untuk mengusahakannya (berusaha dan berusaha untuk merobah).
Thx Buku, atas partisipasinya (dlm hal opini).
---------------------------------------------
Safin Halid
berkata dlm "Pesan Dinding" : waw waw waw..... ada yg beda nih rupanya, dah lama g mampir, jd kangen juga rupanya pengen komen.
Postingan ini cukup bagus. dan menurut saya, kl ditilik dr kacamata dakwah ini lebih dr sekedar cukup, apa lagi bahasannya ttg membaca qur'an. setau saya, Pahala membaca A-Quran dg 1 huruf, 10 kebajikan, dan menurut Ibnu Majah diganda sampai 400 dan menurut Ibnu Al Jauzi diganda sampai 700 kali.
Nah mungkin saja lewat pahala atau dg pahala itulah diri kita bisa berubah, cz semakin jiwa kita itu sucu, semakin berubahlah jiwa kita hingga boleh jadi sampai ke maqom kasyaf (ma'rifat billah).

Jd intinya, ya boleh jd-lah dg melestarikan membaca qur'an, kita bisa berubah.
=> Buku Pengemis.
---------------------------------
Hujjah Almanhaj berkata dlm "Pesan Dinding" :
Subhanallah....... Satu menit saja dari umur kita, bisa dilakukan berbagai kebaikan.Misalnya, dg membaca satu ayat yg terdiri dari puluhan huruf, dimana setiap hurufnya mengandung sepuluh kebaikan.Dengan hanya membaca satu ayat saja, anda telah melakukan ratusan kebaikan. Seandainya anda mau membaca “Subhanallah wa Bihamdiihi” seratus kali, itu tidak akan lebih dari satu menit. Padahal pahalanya sangat besar. Ingatlah sabda Rasullulah Shallalahu Alahi wa Salam,” Dan barang siapa membaca “ Subhanallah wa Bihamdihi” seratus kali, maka Allah ampuni semua dosanya walaupun seluas samudera.”1).
Dari sini saya menyimpulkan boleh jadi diri kita bisa berubah walaupun dg sebates membaca. cz qur'an itu lain dr-pd yg lain. al-qur'an adalah wahyu Allah yg diturunkan kpd nabi Muhammad saw untuk dihayati, dipahami, diamalkan, dan dibaca.

@Mafath : maaf baru balez mas. katanya dia mesantren di sana kira2 thn 93-95 mas. kl mas Fath?.
----------------------------------------------------------
Buku Pengemis berkata dlm "Pesan Dinding" :
Aku setuju ma Nanda ….Bahwa (merobah diri itu bukan urusan kita2 (mutlak hy Allah swt yg tau), namun kita hanyalah wajib untuk mengusahakannya (berusaha dan berusaha untuk merobah). Sebenarnya Kalimat Ini mencerminkan Ayat.1. Al – ANFAAL - 53 Karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan MERUBAH suatu nimat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Pendengar lagi Maha Pengetahui. Ayat ini membuktikan Bahwa … (Merubah Itu Bukan Urusan Kita Tapi Itu Urusan ALLAH …) 2. Ar – RAD 11 Sesungguhnya Allah tidak MERUBAH keadaan suatu kaum sehingga mereka MERUBAH keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Ayat yang berbunyi (Sesungguhnya Allah tidak MERUBAH keadaan suatu kaum sehingga mereka MERUBAH keadaan yang ada pada diri mereka sendiri )
Ini membuktikan bahwa kita wajib untuk mengusahakannya (berusaha dan berusaha untuk merobah) seperti cucu kakek dalam cerita tersebut yang berusaha dan berusaha untuk mengikuti apa perintah kakeknya dia mengambil air dari keranjang batu bara ..walaupun dikatakan mustahil bisa mengambil air dari keranjang yang bolong tapi dia berusaha untuk mengikuti perintah sang kakek .. berusaha trus berusaha .
jadi ketika pertanyaan ku tentang menurut anda apakah bisa kita dapat merubah diri kita ........menjadi lebih baik ...? jawabanya BISA dengan berusaha … dan trus berusaha … untuk membaca ( IQRA ), memahami ayat2 al quran dan biarkanlah Allah yang maha berkehendak melihat usaha kita . Alhamdullilah .. Wassalamualikum wr.wb.
==============================

Catatan SBB
==========

خيركم من تعلّم القرآن وعلّمه
(Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari al-qur'an dan mengajarkannya).

Al-Muhaddits Al-’Allaamah Asy-Syekh Muhamad Nashiruddin Al-Albany rahimahullah menjelaskan di dalam salah satu kasetnya, mengomentari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Abdurrahman As-Sulamy dari Utsman bin Affan marfu’an (yang artinya), “Sebaik-baik kalian adalah orang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”.

Beliau berkata, “Di dalam hadits ini ada isyarat yang memerintahkan mempelajari Al-Qur’an. Bahwasanya sebaik-baik pengajar adalah yang mengajarkan Al-Qur’an. Andai saja para penuntut ilmu mengetahui itu, sesungguhnya di dalamnya ada manfaat yang besar.

Di antara fenomena yang tersebar luas di zaman kita bahwasanya engkau mendapatkan banyak da’i-da’I atau para pemula dalam menuntut ilmu, tampil untuk berdakwah, berfatwa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan manusia sementara dia tidak benar dalam membaca Al-Fatihah dengan makhraj-makhraj yang benar untuk setiap huruf. Sehingga engkau melihatnya mengucapkan sin seperti shod dan tho’ seperti ta’, dzal seperti zaai dan tsa’ sebagai siin. Jatuh dalam Lahan Al-Jalii (kesalahan yang jelas) apalagi Lahan al-Khofii (kesalahan yang tersembunyi).

Seharusnya - adalah suatu keniscayaan - ia memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan hapalannya. Agar ia membawakan ayat-ayat dengan baik dan berdalil dengannya dalam nasehat-nasehat, pelajaran-pelajaran dan dakwahnya.

Engkau dapatkan ia sibut dengan menshohih dan mendho’ifkan, membantah ulama dan mentarjih diantara mereka. Dan engkau sering mendengar darinya kalimat-kalimat yang lebih tinggi dari levelnya sendiri. Kadang ia berkata, “Menurut pandangan saya ..saya katakana ..pendapatku dalam masalah ini begini dan pendapat yang rojih menurutku begini”.

Lebih mencengangkan lagi, orang-orang seperti mereka engkau dapatkan tidak berbicara dalam masalah-masalah yang telah disepakati. Akan tetapi selalu - kecuali yang dirahmati Allah - berbicara dalam masalah-masalah khilaf, sehingga ia turut pula memberikan pendapat padanya. Jika ia kesulitan ia merajihkan di antara pendapat-pendapat. Aku berlindung kepada Allah dari riya’, dan cinta ketenaran.